Flu burung yang menjangkit tidak berbahaya bagi manusia.

Foto ilustrasi peternakan ayam(VIVAnews/ Muhamad Solihin)
VIVAnews - Lebih dari dua juta ekor ayam dimusnahkan di Meksiko menyusul munculnya kasus baru flu burung. Pemusnahan massal ini dikhawatirkan memicu naiknya harga daging ayam di negara tersebut.
Diberitakan CNN, Rabu 27 Februari 2013, menurut laporan Kementerian Pertanian Meksiko, ayam-ayam itu berasal dari 18 peternakan di negara bagian Giuanajuato. Ayam-ayam itu terinfeksi virus H7N3 yang tidak berbahaya bagi manusia.
"Virus ini hanya menjangkiti burung, sehingga tidak ada resiko pada kesehatan masyarakat," kata pernyataan Kementerian Pertanian awal bulan ini.
Menteri Pertanian Meksiko Enrique Martinez mengatakan bahwa lebih dari 2,1 juta ayam yang dimusnahkan. Jumlah itu terdiri dari 519.000 ekor ayam petelur, 711.265 ekor ayam induk dan 900.000 ayam pedaging.
Sejak virus ini mulai tersebar awal bulan Februari, sudah 1,9 juta ayam yang divaksinasi. Rencananya jutaan ayam lagi akan segera mendapatkan suntikan vaksinasi.
Pemusnahan jutaan ayam ini memunculkan kekhawatiran semakin melonjaknya harga daging. Namun, pemerintah Meksiko memastikan itu tidak akan terjadi. Pasalnya menurut mereka, ayam yang dimusnahkan hanya sebagian kecil dari populasi ayam di negara itu.
"Penularan flu burung ini masih bisa diatasi," kata pernyataan badan keamanan makanan.
Flu burung jenis H5N1 beberapa tahun lalu sempat menjadi momok di seluruh dunia. Tahun 1997, lebih dari 1,5 juta ayam dimusnahkan di Hong Kong akibat terjangkit flu burung jenis ini.
Tahun lalu, strain baru flu burung yaitu H3N8 bisa menular dari burung ke mamalia. Lebih dari 160 anjing laut di New England mati saat itu.
0 komentar:
Posting Komentar