DESAIN
PENELITIAN EKSPERIMEN
Metode
penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaru
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Wiersma (1991) dalam
Emzir (2009) mengemukakan kriteria-kriteria untuk suatu desain penelitian
eksperimental yang baik, diantaranya;
a. Kontrol
eksperimental yang memadai
b. Mengurangi
artifisialitas (dalam merealisasikan suatu hasil eksperimen ke non-eksperimen)
c. Dasar
untuk perbandingan dalam menentukan apakah terdapat pengaruh atau tidak
d. Informasi
yang memadai dari data yang akan diambil untuk memutuskan hipotesis
e. Data
yang diambil tidak terkontaminasi dan memadai dan mencerminkan pengaruh
f. Tidak
mencampurkan variabel yang relevan agar variabel lain tidak mempengaruhi
g. Keterwakilan
dengan menggunakan randomisasi aspek-aspek yang akan diukur.
h. Kecermatan
terhadap karakteristik desain yang akan dilakukan
Dengan demikian maka
suatu desain eksperimental yang dipilih oleh peneliti membutuhkan perluasan
terutama pada prosedur dari setiap penelitian yang akan dilakukan. Beberapa
macam desain penelitian Eksperimen antara lain :
1. Pre-
Experimental Designs (Nondesigns)
Pre- Experimental
Designs (nondesigns) belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh karena masih
terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel
dependen. Jadi,
hasil eksperimen
yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh
variabel independen. hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel
kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk Pre- Experimental Designs (nondesigns) ada
beberapa macam yaitu:
a.
One-Shot
Case Study
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapa di
gambarkan sebagai berikut:
|
Keterangan
:
X = Treatment yang
diberikan (variabel independen)
O = Observasi (Variabel dependen)
|
Adapun cara
membacanya sebagai berikut terdapat suatu kelompok diberi treatment atau perlakuan dan selanjutnya di observasi hasilnya.
b.
One-
Group Pretest-Posttest Design
Bila dalam One-Shot Case Study tidak diberi
pretest, maka pada paradigma ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan sehingga hasil perlakuan
dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi
perlakuan.
|
Keterangan :
O1=
nilai pretest (sebelum diberi diklat)
O2
= nilai posttest( setelah diberi diklat)
Pengaruh diklat terhadap prestasi kerja pegawai = (O2-
O1)
|
c.
Intact-Group
Comparison
Terdapat 1 kelompok
yang digunakan untuk penelitian tetapi dibagi 2 yaitu setengah kelompok
eksperimen dan setengah kelompok untuk kontrol
|
Keterangan :
O1=
Hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
O2=
Hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak di beri perlakuan
Pengaruh perlakuan = O1 – O2
|
2.
True-Experimental
design
Dikatakan
True Experimental Design (Eksperimen yang betul-betul), karena didalam desain
ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya
eksperimen. dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan
penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama dari True Experimental Design adalah bahwa
sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil
secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel
yang dipilih secara random. Dikemukakan 2 bentuk desain
True-Experimental design yaitu:
a.
Pottest-Only
Control Design
Dalam desain ini
terdapat dua kelompok yang masing-masing di pilih secara randum (R). Kelompok
pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok yang lain tidak. Kelompok yang di
beri perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang di beri
(treatment) adalah (O1 : O2). Dalam penelitian yang sesungguhnya pengaruh
treatment dianalisis dengan uji beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol, maka perlakuan yang di berikan berpengaruh secara signifikan.
b.
Pretest-posttest
control group design
Terdapat dua kelompok
yang di pilih secara random, kemudian di beri pretest untuk mengetahui keadaan awal adalah perbedaan
antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil pretest yang baik bila
nilai kelompok eksperimen tidak berbeda secara signifikan. Pengaruh perlakuan
adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).
c. The
Solomon Four-Group Design
Dalam desain ini, salah satu dari empat kelompok
dipilih secara random. Dua kelompok diberi pratest dan dua kelompok tidak.
Kemudian satu dari kelompok pratest dan satu dari kelompok nonpratest diberi
perlakuan eksperimen, setelah itu keempat kelompok ini diberi posttest.
3.
Factorial Design
Merupakan
modifikasi dari design True Experimental, yaitu dengan memperlihatkan
kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan ( variabel
independen) terhadap hasil (variabel dependen). Tujuan
dari desain ini adalah untuk menentukan apakah efek suatu variabel
eksperimental dapat digeneralisasikan lewat semua level dari suatu variabel
kontrol atau apakah efek suatu variabel eksperimen tersebut khusus untuk level
khusus dari variabel kontrol, selain itu juga dapat digunakan untuk menunjukkan
hubungan yang tidak dapat dilakukan oleh desain eksperimental variabel tunggal.
Paradigma design faktorial dapat digambarkan seperti
berikut:
Semua kelompok
dipilih secara random, kemudian masing-masing diberi pretest. Kelompok untuk penelitian dinyatakan
baik , bila setiap keompok nilai pretestnya sama. Jadi O1 = O3 = O5 = O7
4.
Quasi Experimental Design
Merupakan
pengembangan dari True Experimental
Design, yang sulit dilaksanakan. Mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
Dua bentuk eksperimen ini yaitu:
a.
Time
Series Design
Desain ini tidak
dapat di pilih secara random. Sebelum diberi perlakuan kelompok diberi pretest
sampai empat kali, dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan
kelompok sebelum diberi perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali
ternyata nilanya berbeda-beda, berarti kelompok tersebut labil, dan konsisten.
Hasil pre test yang baik adalah O1 = O2= O3 = O4 dan
perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. besarnya pengaruh perlakuan
adalah= (O5 + O6 + O7 O8) – (O1 + O2 +
O3 + O4).
Dibawah ini merupakan grafik berbagai kemungkinan hasil
penelitian yang menggunakan desain time series
b.
Nonequivalent
Control Group Design
Desain ini hampir
sama dengan pretest- posttest control group desain, hanya pada desain ini
kelompok eksperimen maupun kelompk kontrol tidak dipilih secara random.
c.
.Conterbalanced
Design
Dalam desain ini, semua
kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan perlakuan yang
berbeda-beda, dan dilakukan secara random.
DAFTAR PUSTAKA
Pradiati,
Diah. 2012. Macam-macam Desain Riset Eksperimen. http://diahpradiati.wordpress.com/2011/01/28/macam-macam-desain-riset-eksperimen/
Diakses pada Tanggal 30 April 2012.
Sugiyono. 2011. Metode
Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA
0 komentar:
Posting Komentar