Pages

Senin, 29 April 2013

Tomat Transgenik (bioteknologi modern)


Bioteknologi
Tomat Transgenik Flavr Savr

Nama    : Muhammad Syahrul
NIM       : 091 4040 35
Kelas     : A
Prodi     : Pendidikan Biologi

A. Asal Mula Penemuan Tomat Flavr Savr Hasil Transgenik
Pada tahun 1980, para ilmuwan di Calgene melakukan penelitian terhadap tomat Flavr Savr, dimana tomat tidak menjadi lunak saat masak, karena itu dibiarkan menggantung hingga masak alami. Untuk membuat tomat transgenik, sebuah gen dari E. Coli (bakteri yang terbentuk secara alami dalam usus mamalia) disebut kan(r) dan gen dari tomat Flavr Savr dimasukkan ke dalam plasmid (cincin melingkar DNA) dan plasmid ini dimasukkan de dalam gugus sel tomat yang ditumbuhkan pada media yang mengandung antibiotik. Gen kan(r) ini, ketika dibuat dalam sel, dihasilkan suatu substansi yang disebut APH (3’)II yang memiliki ketahanan sel terhadap antibiotik. Oleh karena itu, tujuan dari bakteri tersebut adalah untuk mengidentifikasi sel yang berubah secara genetik. Gen Flavr Savr dikode untuk untai RNA yang merupakan kebalikan dari suatu rantai RNA yang secara alami terjadi pada tanaman.
Untai RNA asli pada tanaman bertanggung jawab terhadap produksi enzim polygalakturonase. Polygalakturonase merusak pektin pada dinding sel tomat selama proses pematangan dan menyebabkan seluruh tomat menjadi lunak (engel 77). Untai komplementer RNA dari gen tomat Flavr Savr terikat pada RNA polygalakturonase dan dua untai tersebut saling melepaskan ikatan untuk mencegah produksi polygalakturonase dan pelunakan tomat (engel 77).
Produk akhir tomat Flavr Savr, dapat diizinkan untuk sepenuhnya matang pada pokok pohon. Namun, pengenalan tomat Flavr Savr ke pasar pada pertengahan tahun 1990-an menciptakan cukup banya kontroversi dan resistensi konsumen. Keamanan zat baru ini yang diperkenalkan ke dalam produk makanan merupakan isu yang menyita perhatian pemerintah dan masyarakat. Namun, setelah dilakukan penelitian oleh Calgene dan pembicaraan dengan FDA, FDA menemukan tomat ini aman dan menyetujui tomat Flavr Savr pada 17 Mei 1994.

B. Metode Penyisipan Gen Antibeku Pada Tomat Flavr Savr
Tanaman transgenik dibuat dengan menggunakan tehnik biologi molekuler yang memungkinkan peneliti untuk mengindentifikasi gen-gen tertentu, membuat duplikatnya, kemudian menyisipkan duplikat gen tersebut ke tanaman penerima dengan menggunakan alat (yang paling umum dipakai adalah bakteri Escherichia coli). Ketika sel tanaman penerima membelah diri, DNA baru dari tanaman asal (yang dibawa oleh Escherichia coli) tergandakan dan terpindahkan ke dalam sel baru tersebut. Keberadaan gen baru ini akan mempengaruhi keturunan dari tanaman tersebut, baik dari segi sifatnya bahkan penampilannya. Ada pula metode lain yang digunakan, seperti penembakan partikel atau metode particle bombardment.
Tomat Flavr Savr merupakan tomat hasil rekayasa genetika yang memiliki shelf-life lama dapat diciptakan dengan menyisipkan gen antibeku dari ikan air dingin ke dalam gen tomat. Gen antibeku ini diperoleh dari ikan Flounder, yaitu jenis ikan di Antartika yang dapat bertahan hidup dalam kondisi yang sangat dingin.
Berikut ini merupakan langkah-langkah transfer gen dalam pembuatan tomat Flavr Savr :
1.     Ikan Flounder mempunyai gen antibeku yang disebut dengan gen antisenescens yang dapat menghambat enzimpoligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat). Gen ini dipindahkan dari kromosom di dalam sel ikan Flounder.
2.    DNA antibeku ini kemudian disisipkan pada DNA bakteri Escherichia coli yang disebut plasmid. DNA hibrid ini, yang merupakan kombinasi dari dua DNA berbeda disebut sebagai DNA rekombinan.
3.    DNA rekombinan yang mengandung gen antibeku ini kemudian ditanam kembali pada bakteri Escherichia coli
4.    Bakteri tersebut memproduksi kopian dari DNA rekombinan dalam jumlah yang sangat banyak.
5.    Tahap selanjutnya diawali dengan isolasi DNA sel tomat terlebih dahulu yang dilakukan dengan cara menghaluskan batang tomat dalam nitrogen cair untuk melepaskan isi sel. Isi sel tersebut kemudian ditempatkan dalam tabung reaksi, lalu disentrifugasi. Selama sentrifugasi, isi sel terpisah ke dalam dua lapisan dimana salah satunya adalah lapisan DNA. Lapisan ini kemudian dipisahkan dari tabung, kemudian ditambahkan enzim restriksi, yaitu ECO R1 yang berfungsi memotong di lokasi DNA yang spesifik. 
1.     Sel tanaman tomat diinfeksi dengan bakteri tersebut. Setelah itu ditambahkan enzim ligase ke dalam DNA tomat dan plasmid untuk menyambungkan DNA, sehingga dapat lengket. Hasilnya, gen antibeku pada plasmid yang terdapat pada bakteri bergabung dengan DNA sel tanaman tomat.
2.    Sel tanaman tomat kemudian ditempatkan pada media tumbuh yang berupa cawan petri yang mengandung media nutrien selektif.
3.    Bibit tomat mulai ditanam.
4.    Tanaman tomat hasil rekayasa genetika mengandung satu kopian gen antibeku dari ikan Flounder pada setiap selnya.


C. Uji Keamanan Tomat Flavr Savr dan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkan
Perusahaan Calgene menunjukkan keamanan dan uji dampak lingkungan di bawah pengawasan FDA untuk meyakinkan masyarakat bahwa tomat transgenik aman untuk dikonsumsi. Perusahaan tersebut mencoba mengatasi segala kekhawatiran yang mungkin terkait dengan tomat yang telah diubah secara genetik. Beberapa pengujian yang dilakukan Calgene untuk menepis kekhawatiran dari penelitian tomat Flavr Savr menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1.     Semua Substansi Baru Pada Tomat Flavr Savr­tm Telah Diuji Dan Menunjukkan Angka Aman
Plasmid DNA yang dimasukkan ke dalam genom dari tomat Flavr Savr tidak dianggap sebagai substansi baru sejak DNA ditemukan dalam semua makhluk hidup dan hancur dalam saluran pencernaan manusia. Jadi, satu-satunya substansi baru yang diperkenalkan ke dalam tomat Flavr Savr oleh rekayasa genetika adalah APH(3')II, antibiotik terhadap bakteri.
Substansi seperti APH(3’)II menyebabkan kekhawatiran yang besar dalam perubahan genetika tanaman karena merupakan bahan kimia baru yang tidak ditemukan di varietas alami yang berpotensi untuk menjadi racun atau alergi bagi manusia. Seperti contoh, gen dari ikan air dingin yang digunakan pada strawberry dan jeruk untuk menginduksi ketahanan beku, tetapi protein yang dihasilkan dapat menyebabkan reaksi alergi pada seseorang yang alergi terhadap seafood. Untuk seseorang yang alegi terhadap seafood, penelitian sedang dilakukan untuk menentukan keamanan pada tanaman tersebut. Penelitian secara luas telah dilakukan untuk APH(3’)II pada tomat Flavr Savr dan menunjukkan bahwa zat kimia ini masih aman bila dikonsumsi dalam jumlah normal pada manusia.  APH(3’)II terbukti tidak beracun dan tidak menyebabkan alergi terhadap manusia. Hal ini dilakukan dengan membandingkan struktur molekul APH(3’)II dengan struktur molekul zat kimia beracun dan alergen menggunakan database komputer untuk menentukan apakah molekul APH(3’)II memiliki kesamaan properti atau struktur dengan substansi beracun atau alergen. Namun, tidak ditemukannya kecocokan.
2.    Tomat Transgenik Memiliki Nilai Gizi Sebanding Dengan Tomat Normal
Mengubah genom dari tanaman tertentu secara teoritis bisa mengubah kadar variasi nutrisi tanaman dimana akan dikonsumsi oleh manusia. Tetapi, dalam kasus tomat Flavr Savr ini, tidak ditemukan perubahan yang signifikan terhadap kualitas nutrisi. Berikut akan ditunjukkan perbandingan kadar vitamin (vitamin A dan C), mineral (kalsium, magnesium, fosfor, dan natrium) dan protein antara tomat Flavr Savr dengan tomat normal.







Tabel 1. Perbandingan Kadar Nutrisi Tomat Transgenik Dengan Tomat Normal (per 100 gr)
Berdasarkan penelitian oleh Calgene, pada tanggal 17 Mei 1994, FDA menyimpulkan: “ tomat Flavr Savr belum berubah secara signifikan bila dibandingkan dengan varietas tomat dengan riwayat penggunaan yang aman (konvensional, mengubah tomat non-genetik)" dan "seaman tomat yang dikembangbiakkan dengan cara konvensional " serta tidak memerlukan label khusus.
Walaupun manfaat utama dari tomat Flavr Savr dititikberatkan pada peningkatan rasa untuk konsumen, kemungkinan rekayasa genetik tanaman hampir tak terbatas. Tanaman dapat dibuat agar tahan lama, tahan serangan serangga atau jamur, atau tahan terhadap kondisi cuaca yang kurang ideal (seperti dalam kasus stroberi antibeku) atau bahkan membuat bahan kimia yang dapat diekstraksi dari jaringan tanaman dan digunakan sebagai obat-obatan. Selain itu, kebutuhan untuk membuka lahan pertanian baru dan penggunaan pestisida dapat dikurangi jika penggunaan tanaman rekayasa genetika menjadi lebih luas. Keberhasilan penelitian tomat Flavr Savr oleh Calgene dibawah pengawasan ketat dari FDA menunjukkan bahwa tanaman rekayasa genetika memiliki potensi yang aman untuk dikonsumsi manusia dan lingkungan. Tanaman transgenik telah diuji keamanannya dan diatur oleh FDA, yang membuktikan bahwa rekayasa genetik dari tanaman, dalam hal ini tomat Flavr Savr terbukti aman untuk dikembangkan. Namun, masyarakat dan pemerintah harus menanggapi kekhawatiran yang timbul dengan memberikan penjelasan ilmiah yang logis, sehingga dapat mendidik seluruh lapisan masyarakat tentang masalah ini dan memberikan kesempatan bagi perkembangan rekayasa genetika.

D. Tinjauan Aspek Etika Tomat Flavr Savr
Secara leksikal, makna bioteknologi adalah teknik yang mengubah suatu bahan mentah melalui proses transformasi biologi untuk menghasilkan barang dan jasa yang bermanfaat demi kelangsungan hidup manusia sepanjang hayatnya. Bioteknologi sudah merebak di banyak bidang seperti, pertanian, peternakan, kesehatan. Semuanya bertujuan agar manusia dapat bertahan dalam kehidupan.
Suatu produk bioteknologi haruslah baik ditinjau dari segi etika dan moral. Etika dan moral di dalam bioteknologi dapat ditentukan dari dua aspek utama, yaitu Reasonable Person Utilitarianism dan Quasi-Categorical Imperative.
Tomat Flavr Savr merupakan produk bioteknologi yang memenuhi aspek Reasonable Person Utilitarianism, yaitu suatu tindakan  dikatakan benar secara moral hanya apabila orang percaya bahwa akibat dari tindakan tersebut  memiliki manfaat yang besar  pada saat dilakukan. Adapun manfaat dari rekayasa genetika pada tomat Flavr Savr adalah sebagai berikut:
·         Memperpanjang masa simpan tomat selama proses distribusi tanpa mengubah rasa alami tomat, sehingga memungkinkan tomat dapat dikemas dan dikirim dalam jangka waktu lebih lama
·         Meminimalisir biaya pengemasan saat dipasarkan ke daerah yang lebih jauh
·         Secara tidak langsung dapat meningkatkan perekonomian petani kecil
·         Merupakan salah satu inovasi baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Menghasilkan tanaman tomat yang tahan terhadap cuaca dingin, sehingga memiliki musim tumbuh yang lebih lama
Tomat Flavr Savr juga memenuhi aspek QCI (Quasi-Categorical Imperative), yaitu suatu tindakan secara moral benar  jika dalam perlakuannya agen tidak digunakan sebagai satu satunya  alat. Distribusi tomat ke daerah yang lebih jauh atau ekspor biasanya dilakukan dengan pengemasan tomat di dalam box pendingin agar tomat tidak mudah rusak selama proses distribusi. Dengan kata lain, tomat Flavr Savr bukan merupakan satu-satunya alat yang digunakan sebagai alternatif untuk memperpanjang shelf-life tomat.
Jadi, berdasarkan aspek Reasonable Person Utilitarianism (RPU) dan Quasi-Categorical Imperative (QCI) sebagai kode etik rekayasa genetik yang harus dipenuhi oleh produk-produk bioteknologi, pembuatan tomat Flavr Savr merupakan  tindakan rekayasa genetika yang beretika dan membawa keuntungan bagi masyarakat.

Daftar Pustaka

 

diakses tanggal 5 Maret 2011

 

Limas,dkk. 2010. MENGENAL LEBIH JAUH TUMBUHAN TRANSGENIK.
diakses tanggal 5 Maret 2011

Panse. 2011. HISTORY OF THE GENETICALLY ENGINEERED TOMATO. http://www.brighthub.com/science/genetics/articles/27236.aspx,
diakses tanggal 5 Maret 2011
Putra dan Fleming. 2010. MAKALAH BIOTEKNOLOGI, BEBERAPA BIOTEKNOLOGI YANG DITERAPKAN PADA TOMAT.
www.scribd.com/doc/45743042/tomat-flavr-savr.
diakses tanggal 5 Maret 2011

Judarwanto. 2011. TANAMAN TRANSGENIK, TEKNOLOGI PANGAN MODERN. http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/03/01/,

                diakses tanggal 5 Maret 2011


Saker, M.M., et all, 2008, IN VITRO PRODUCTION OF TRANSGENIC TOMATOES EXPRESSING DEFENSIN GENE USING NEWLY DEVELOPED REGENARATION AND TRANSFORMATION SYSTEM.Arab Journal Biotechnology, Vol.11, No.(1) Jan (2008):59-70

http://www.scribd.com/doc/50701059/Makalah-Bioteknologi-Tomat-Flavr-Savr#download


0 komentar:

Posting Komentar